1. Network Interface Card (NIC)
Kartu jaringan ( network interface card disingkat NIC atau juga network card) adalah sebuah
kartu yang
berfungsi sebagai jembatan dari
komputer ke sebuah
jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC
Ethernet,
Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai
MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna.
a.Ethernet Card
Jenis-jenis Ethernet
Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut:
10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan:
10Base2,
10Base5,
10BaseT,
10BaseF)
100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan:
100BaseFX,
100BaseT,
100BaseT4,
100BaseTX)
1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai
Gigabit Ethernet (standar yang digunakan:
1000BaseCX,
1000BaseLX,
1000BaseSX,
1000BaseT).
10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.
Cara kerjaSpesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dalam
model referensi jaringan tujuh lapis OSI, dan cara pembuatan paket data ke dalam
frame sebelum ditransmisikan di atas kabel.
Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi
Baseband yang mengirim sinyalnya secara
serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam
modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus
full-duplex atau
half-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media
Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis
First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan
Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.
Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk
paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.
Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:
Ethernet II (yang digunakan untuk
TCP/IP)
Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan
Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell
NetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya)
Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without
Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan
Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)
Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem
Macintosh yang menjalankan
TCP/IP)
Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via
sistem operasi.
Ethernet dapat menggunakan
topologi jaringan fisik apa saja (bisa berupa
topologi bus,
topologi ring,
topologi star atau
topologi mesh) serta jenis kabel yang digunakan (bisa berupa
kabel koaksial (bisa berupa Thicknet atau Thinnet), kabel
tembaga (
kabel UTP atau
kabel STP), atau kabel
serat optik). Meskipun demikian, topologi star lebih disukai. Secara
logis, semua jaringan Ethernet menggunakan topologi bus, sehingga satu node akan menaruh sebuah sinyal di atas bus dan sinyal tersebut akan mengalir ke semua node lainnya yang terhubung ke bus.
b. Local Talk Konektor